BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 09 Juli 2011

For Me! Just The Untitled Sad Poetry

Pernah terbersit suatu cerita

ketika aku tumpahkan satu harapan kepada satu wanita
pernah ada satu cerita
ketika aku berharap bahwa kamu suatu saat akan jadi milikku

aku seorang yang mencoba mengerti bahwa
satu cerita takkan pernah usai ketika kita berharap
satu kisah takkan pernah berhenti ketika sang penulis meletakkan pensilnya
dan semua itu takkan pernah ada habisnya
karena aku yakin ceritaku tentangmu
akan menjadi cerita yang akan selalu ada
tidak ada kata "BERHENTI"

prolog kata - kata diatas sebenarnya tak berarti
itu hanya sebuah intro untuk isi lembaran ini
aku ingin kembali tuliskan semua yang kurasa
tapi, semua seakan terlupa
aku lupa caranya
aku sempat terhenti dan kini aku harus mencari titik henti tersebut
semua untuk mengawali kalimat ini

***
now read it

hempas malam seperti ini ingatkanku padamu
ketika kau bercerita tentang suatu tangis yang telah usai
aku hanya ingin tahu apa itu?
dan mencoba tenangkanmu
senyumkanmu
dan buat kamu kembali menjadi kamu yang aku kenal

aku hanya mencoba posisikan diriku
aku mencoba biarkan semua yang ingin kau katakan
hembus angin malam aku biarkan tuk sejukkanmu
aku pikir
"biarkan berhembus dinginkan engkau, toh ada aku di sampingmu mencoba untuk hangatkanmu"

kau mencoba tuk kuat
tapi kutahu lukamu takkan bisa kau tahan
aku mencoba tuk bantu engkau
berbagi bebanmu
ingin ku berkata
"ini pundakku, senderkan saja kepalamu dan biarkan kau terlelap dalam diriku"
aku ingin kau tenang

setelah itu aku mencoba padamkan amarahmu
aku mencoba tuk rangkulmu
mengelus kepalamu
mencoba segala cara tenangkanmu
agar kau tahu, bahwa aku disini, aku mencoba untuk ada buatmu

**

detik berlalu, menit terlewat, jam berjalan, haripun mau tak mau dijalani
ke arah depan ku melangkah
mencoba berharap
"That Dawn, That Moment"
aku berpikir bahwa waktu itu akan menjadi awal yang baik

tak pernah aku berpikir
kejadian yang harusnya terlewat itu belum usai
bagaikan aku sudah siap meraih target
tapi kembali terlontar kembali jauh ke belakang
aku terhempas
kembali jatuh

kembali lagi ke permulaan

*
apa iya kita harus kembali terdiam?
apa iya kita hanya sebatas tatapan?
tak lebih?

aku tak mengerti
kenapa kau selalu berputar disana?

huh, aku menunggumu

0 comments: